Tanpa kalimat pembuka, dan tanpa basa basi, saya ingin berbicara ini.
Dikatakan di
berbagai macam literatur bahwa peradaban Barat berbeda dengan peradaban Timur.
Orang menyebutnya orang Timur dan orang Barat. Orang Barat bisa diafiliasikan
kepada orang Eropa dan Amerika, sedangkan orang Timur terinterpretasikan
melalui orang Asia.
Dalam hal
moral, sebenarnya Barat dan Timur memiliki cara masing-masing untuk menjadi
orang “bermoral”. Namun di Timur tentu lebih kental. Indonesia sebagai negara
dan bangsa yang berada di Timur juga kental akan budaya Timur yang dikenal
sebagai budaya yang lebih bermoral. Budaya Timur kental akan sopan santun,
sedangkan budaya Barat tidak demikian.
Di Jepang misalnya, orang mempunyai cara
untuk menghormati orang lain dengan membungkukkan badan, sedangkan di
Indonesia, penghormatan terhadap orang bisa melalui berjabat tangan atau yang
lainnya. Orang Timur itu kalau orang Jawa bilang memiliki unggah-ungguh.
Namun,
perbedaan antara Barat dan Timur semakin hari semakin terkikis dengan semakin
tidak adanya batas antar satu bangsa dengan bangsa yang lain. Orang Indonesia
akan dengan mudah mengetahui bagaimana orang Amerika meminum kopi, dan
sebaliknya, secara singkat orang Amerika akan bisa mengetahui bagaimana orang
Indonesia berbicara.
Semakin lama
semakin tidak ada batas, sehingga terjadi percampuran (akulturasi). Orang Barat
semakin dengan kemajuan terknologinya mulai memberikan pengaruh kepada orang
Timur. Mulai dari cara berpakaian, cara berjalan, cara meminum kopi, bahkan
cara mengumpat. Orang Timur atau dalam hal ini adalah Indonesia semakin menjadi
Barat. Dengan begitu salah satu aspek ketimuran mereka yaitu tentang moral juga
semakin ditinggalkan.
Kita semua
sepakat bahwa Barat memberikan pengaruh yang positif dalam hal teknologi, namun
untuk budaya, Timur bisa dikatakan lebih sopan daripada Barat. Orang Timur akan
kaget ketika melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan orang Timur namun
lumrah di Barat, misalnya ketika anak muda ciuman dipinggir jalan, perempuan
pakai celana pendek dan lain sebagainya.
Hal itu
kemudian berbuntut pada “hilangnya budaya Timur” bagi sebagian orang. Sekali
lagi moral adalah kata yang dijunjung tinggi oleh orang Timur. Dan tidak
bermoral adalah kata yang sangat dihindari oleh orang Timur. Terlebih orang
Timur merupakan orang yang religius.
Hilangnya
jatidiri orang Timur karena adanya globalisasi tidak bisa dihindari dengan
mudah. Kecenderungan meniru apa yang dilihat memiliki daya pikat yang lebih
kuat daripada apa yang seharusnya mereka pelajari. Jadi budaya Barat yang
ditunjukkan melalui berbagai macam media sangat cukup untuk mempengaruhi orang
Timur dan sedikit demi sedkit mengikis budaya Timur.
Tidak ada
yang harus bertanggung jawab atas fenomena ini. Kita tidak perlu memaksakan
mereka untuk kembali bermoral. Kita tidak perlu mengingatkan mereka bahwa
mereka adalah orang Timur. Yang perlu kita lakukan hanyalah melawan Barat
dengan cara mengembangkan teknologi dan berikan cara bagi Orang Timur untuk
mengenalkan budayanya terhadap dunia melalui teknologi.
Komen dong