Ahir Pencarian Jati Diri Seorang Remaja








Oleh: Soni


Cerita ini adalah sebuah pengalaman hidup, yang ia tulis dengan kejujuran dan penyesalan. semoga kita bisa mengambil hikmah dari pengalaman tersebut...

Dalam dunia ini, mungkin ada ribuan atau bahkan jutaan cerita. Namun dalam jutaan cerita tersebut, terselip selembar cerita hidup dari seorang lelaki yang sempat mengalami depresi berat akibat mental dan imannya belum terkontrol. Mungkin semua kisah itu telah digariskan Tuhan sebagai takdir. Takdir yang melukiskan tentang semua pengalaman hidupnya yang masih tersimpan dalam sebuah ruang bernama ingatan. Semua hal yang dialaminya sejak kecil hingga dewasa. Tawa, air mata dan pengorbanan menjadi kenangan dan pembelajaran hidup bagi yang membacannya.
Adit hanyalah seorang mahasiswa yang biasa-biasa saja. Seperti remaja umumnya, dia bangga memiliki banyak teman. Awalnya dalam tahun pertama tidak ada yang aneh dengan mahasiswa ini. Namun, entah kenapa belakangan ini ia sangat berbeda dengan mahasiswa yang lainnya. Hampir setiap hari dia menghabiskan waktunya hanya untuk berdiam diri (I’tikaf) di dalam kamar. Kuliahnya jadi berantakan. apa yang ada dipikirannya? Ia bertanya pada kesendirian tersebut. Kok bisa ia berubah jadi seperti itu?. Ahirnya ia menyadari, Ternyata ia baru saja memperoleh rasa sakit yang tidak pernah di fikirkan selama ini dalam hidupnya. Disaat ia ingin bahagia dan ingin meneruskan kearah yang lebih serius malah sakit tiada tara yang ia dapatkan. ya ternyata ia ditinggalkan kekasihnya, Padahal sebenarnya selama 3 tahun pacaran tak ada masalah diantara mereka berdua. Tetapi mungkin karena jarak lah yang memisahkan mereka berdua. Adit kuliah di malang sedangkan ceweknya kuliah di jakarta mungkin karena faktor itulah yang membuat ceweknya memilih untuk berpisah dan mengakhiri kisah manis yang telah terukir bersama adit.
 “dit, maafin aku telah membagi cintaku kepada orang lain dan tolong lupakan aku karena aku telah mengkhianatimu” kalimat itu yang terus menyayat hatinya Adit, aroma balas dendam pun selalu terbayang dalam fikirannya tapi rasa cintalah yang selalu mengurungkan niatnya untuk balas dendam. ia tak dapat berkata lagi, hati sakit teriris oleh luka sang mantan. Waktu memang terus berlalu, Kasih, namun cintaku padamu tidak akan pernah berubah dan aku akan setia menunggumu sampai kapan pun, karena aku yakin suatu saat nanti kamu akan bersamaku lagi. Ingat cinta sejati gak pernah berakhir. Adit nampaknya semakin lama semakin depresi karena ditinggal kekasihnya. Wajar saja dulu sosok sang mantan selalu hadir dipikirannya, bahkan seolah-olah menjadi penyemangat hidupnya. Namun kini sosok itu bukanlah siapa-siapa dalam hidupnya.
Setelah kurang lebih sebulan ia galau akibat ditinggal pacarnya, ia mulai merasa bosan dengan rutinitas mengurung diri di dalam kamar. Kemudian ia melangkahkan kaki untuk memulai kehidupan yang baru, belajar move on dari mantannya. Malam itu adit mencoba melangkahkan kaki untuk nongkrong di warung kopi, adit ingin berbagi cerita dengan kawannya di kampus. ya sebut saja namanya irwan. dikampusnya irwan sangat terkenal  dengan predikat playboy, memang benar, selain mempunyai wajah yang tampan irwan juga mempunyai dompet yang tebal. Hampir puluhan mahasiswi pernah ia pacari. Sebenarnya adit dan irwan sudah berteman selama 1 tahun tapi sebatas teman kuliah saja, ia hampir gak pernah nongkrong dengan irwan. tapi gak tau kenapa malam itu dalam fikirannya ia cuma ingin berbagi cerita dengan irwan. arkhirnya malam itu ia dan irwan janjian untuk bertemu di suatu cafe.
Aduh mana ini si irwan kok belum dateng.... (gumamnya dalam hati)
Setelah kurang lebih menunggu selama 30 menit.
Nampak dari kejauhan irwan datang dengan seorang cewek.
Kamprett nih irwan bawa cewek segala..
Irwan : Halooooo boskuuuu...
Sorry ya nunggu lama, biasa jemput cewekku dulu J
Adit : iya wan gak paapa kok
Irwan : bentar ya gue mau pesan dulu...
Adit : aasiaaappppp..
Irwan : ngomong-ngomong ada apa kok tumben ngajak gue nongkrong?
Adit : gue lagi galau wan, sebulan yang lalu gue di putusin cewek.... bla bla bla adit cerita panjang lebar.
Mas permisi, ini pesananya......
Saat itu adit dikagetkan dengan apa yang di pesan oleh irwan, ternyata ia memesan minuman keras. Adit masih belum menyangka selain terkenal playboy dan banyak duit ternyata temannya itu juga suka minum-minuman keras.
mereka bertiga terus berbagi cerita, tersenyum bersama, bahagia bersama. Dan kelihatannya adit sudah menemukan kebahagiaannya lagi. sejak mulai akrab dengan irwan yang dianggap sebagai sahabat barunya itu, adit sering kluyuran dan main bareng dengannya.
Sejak pertemuan itu ia kemudian mulai mencoba-coba minuman keras. mulai suka begadang, menghabiskan malam-malam dengan irwan dan teman-temannya. Tak lupa, minuman keras selalu menjadi bagian dari rutinitas nongkrongnya. Entahlah, apa yang ada di benaknya saat itu.. apa memang itulah yang sering dikatakan orang sebuah kenikmatan dari kehidupan? ataukah mugkin disebut sebagai  pencarian jati diri seorang remaja?
Bukan hanya minuman keras, ia pun kini mulai mengenal barang haram yang lainnya, ia juga mulai mengkonsumsi narkoba. Suka menghambur-hamburkan uang di diskotik, bahkan juga mulai menikmati kehidupan liar dengan para wanita penghibur. Tak cukup sampai di situ, ia juga semakin menjadi-jadi dengan mulai belajar judi online dari irwan. Nampaknya adit sudah terpengaruh dengan dunianya irwan, ia benar-benar telah merasa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya! Memang benar apa yang di katakan irwan malam itu, “ sudahlah gausa galau karena cewek, hidup itu indah, enak, dan harus dinikmati tanpa harus memikirkan cewek, yang penting bahagia banyak duit kita senang-senang”.
Semakin lama rasanya adit sangat menikmati dunia kelamnya, bahkan ia tak peduli lagi dengan kematian yang bisa saja menjemputnya setiap waktu.. ya Begitulah hidupnya. Selama 1 tahun ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk melanglang buana dengan dunia kelam dan  maksiat sampai ia lupa akan kewajibanya sebagai seorang mahasiswa, yakni belajar, belajar dan belajar.
Tapi untunglah, ia masih bisa bersikap sempurna di depan orang tuanya, sehingga sisi kelamnya sama sekali tidak mereka sadari. Bahkan ketika pulang kerumah ia juga masih menjadi imam di mushola kampung halamannya. Tak ada sedikit kecurigaan apapun dari kedua orangtuanya. Apa jadinya jika mereka tahu tentang perilaku adit yang sesungguhnya?
Sejak kecil adit sudah belajar model pendidikan yang sangat disiplin dari orang tuanya. Selain mengaji, ibunya mengajarinya hingga hal-hal terkecil seperti mencuci, menyetrika, mengambil air, dan lain sebagainya. semua pekerjaan rumah harus bisa dilakukan sendiri. Bahkan ia juga pernah tinggal di pesantren selama 6 tahun yakni ketika SMP dan SMA.
Masih sibuk dengan selembar foto wanita yang masih tersimpan dalam dompet. foto yang di ambil pada saat perpisahan sekolah, nampak terlihat jelas Tatapan wajahnya yang memberikan pesona dalam hati, dan senyuman manisnya. “Aku memang tidak bisa untuk melupakanmu sayang, entah kenapa walau kamu sudah punya cowok lain dan menyakiti hatiku, aku masih tetap mencintaimu, Aku akan tetap berusaha mengejar cintamu, aku bersungguh-sungguh mencintaimu”... batinnya sambil tersenyum memandang foto yang ada di genggamannya. .
Hampir tiap malam ia terus begadang dan menghabiskan waktunya untuk bermain Judi online. rasanya ia sudah mulai kecanduan, Ketika menang, ia seakan-akan semakin ketagihan untuk bermain. Entah gak tau kenapa adit selalu hoki ketika bermain, jutaan rupiah pundi-pundi uang ia hasilkan dari berjudi.
Padahal Judi merupakan sebuah kubangan kotor yang menggemarinya akan terus terperosok di dalamnya tanpa bisa keluar lagi. Ketika berjudi ia akan sibuk, sehingga lupa sholat serta lupa dengan kewajiban-kewajiban lainnya yang harus ia lakukan nampaknya itu yang dirasakan adit sekarang, ia sudah terperangkap dalam jebakan setan yang terkutuk.
Waktu terasa seolah bergerak sangat cepat, tak terasa adit sudah memasuki semester 8 atau bisa dikatakan semester akhir dalam perkuliahan. ia mendapatkan tugas untuk PKL (praktek kerja lapangan) dari kampusnya. Ia ditugaskan untuk praktek menjadi seorang guru Agama di SMP. Waduh nampaknya ia dibuat pusing sekali, hampir semua materi pelajaran tentang agama ia sudah banyak yang lupa, apalagi 2 tahun terakhir ia lebih disibukkan dengan dunia hitamnya. Mau tidak mau ia harus menjalaninya demi mendapatkan gelar sarjana.
Praktek menjadi Guru membuatnya tiap malam terus belajar, belajar dan belajar. Sehingga nyaris ia tidak pernah maksiat lagi. Apalagi sudah beda tempat dengan irwan dan teman-temannya. Sedikit demi sedikit ia sudah mulai membaik, nampaknya ia mulai menemukan pujaan hatinya di tempat PKL. Ya benar.. ada salah satu mahasiswi teman PKL yang menjadi buah bibir di antara anak-anak lelaki yang PKL di tempatnya. Bukan sekedar karena keelokan wajahnya saja, tapi juga karena sifatnya yang sangat menarik. Matanya adalah bagian terindah yang ia miliki. Senyumnya adalah cahaya yang terpancar dari wajahnya. Dan ada banyak hal lain yang membuatnya menjadi medan magnet bagi para lelaki. ia adalah seseorang yang sangat kekanak-kanakan dan suka usil. Hobinya adalah membuat orang lain tertawa, ya sebut saja namanya Amel.
Adit mulai jatuh cinta pada wanita itu, ia selalu berusaha keras untuk membuat amel menyadari kehadirannya di antara para mahasiswa PKL di tempat tersebut. Tiap pergantian jam pelajaran mereka pindah mengajar di kelas yang lainnya. Adit selalu berusaha untuk cari perhatian dengan amel, ia selalu berdiri di tempat yang berada dalam jangkauan pandangannya amel, dengan itu ia bisa melihat senyumnya sang wanita idaman.
Sudah sebulan ia dan amel saling mengenal, mereka semakin akrap saja. adit mulai yakin dan percaya bahwa Amel sudah mulai memberikan isyarat tertarik kepadanya. Seorang lelaki nakal tukang maksiat, dan gak terlalu ganteng nampaknya sudah mulai mendapatkan sebuah harapan dari seorang wanita sholehah yang merupakan idaman para lelaki.
“Selamat pagi Dit, Udah bangun belum? Jangan lupa masuk pagi ya”
“Pagi juga Amel sayang.. iya ini sudah bangun, 15 menit lagi aku berangkat”
“kok sayangL? Ya udah deh kalau gitu sayang balik sebagai teman, sampai bertemu disekolahan sayang J ,”
Sebuah cerita di pagi hari yang indah. Sebuah awal dimana mereka mulai menjalani hari dengan benar-benar berbagi sayang. Dua orang remaja yang saling menyayangi namun tidak pernah memiliki sebuah hubungan yang jelas. Adit belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaannya bahwa ia sangat menginginkan amel untuk jadi kekasihnya. Selama ini ia berpikir amel adalah seorang wanita yang taat beribadah, pinter, dan diketahui belum pernah berpacaran selama kuliah. Itu yang membuatnya menjadi pengecut belum berani untuk mengajak amel jadian atau pacaran padahal dalam hatinya ia ingin sekelai sesegera mungkin bisa pacaran dengannya.
Waktu dan keadaan yang adit punya tidak sama dengan anak lelaki teman PKL yang lainya yang mana 24 jam penuh bisa selalu dekat dengan amel, ya karena memang mereka semua tinggal dalam satu kontrakan atau posko PKL, sedangkan adit tinggal dirumah. ia hanya bisa bertemu amel ketika di sekolah saja. Itu sebabnya hubungan yang indah antara mereka berdua tidak pernah melebihi sebatas patner kerja dan komunikasi melalui handphone saja. Sebuah hubungan di dalam keterbatasan namun sangat membahagiakan. Justru dengan keterbatasan hubungan ini ia menjadi mengerti bahwa rasa yang ia rasakan saat itu murni hanya cinta alias ia sudah dimabuk cinta. Tidak ada embel-embel lainnya. Dengan cinta bisa menjadikannya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Minuman keras, narkoba, judi dan banyak hal-hal buruk lainnya sedikit demi sedikit sudah ia tinggalkan.
Kebahagiaan yang pernah ia rasakan kini sudah mulai jadi kesengsaraan. ketika selesai tugas PKL, mereka kembali lagi ke rutinitas masing-masing di kampusnya otomatis mereka berdua sudah jarang ketemu. Belakang diketahui adit pernah melihat amel makan berdua dikantin dengan seorang cowok, mungkin ia sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. ia sempat tidak percaya amel akan tega melakukannya. Terkadang cinta memaksa kita untuk melakukan hal-hal bodoh yang sebenarnya tidak diperlukan hanya karena rasa takut kehilangan cinta tersebut. ia merasa sangat bodoh sekali. Memang penyesalan itu selalu datang di akhir, ia sangat menyesal sekali tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.
 Sungguh luka hati memang sangat kejam sekali, cinta bisa juga membangkitkan semangat hidup, tapi juga bisa membunuhnya. Kini adit semakin dibuat galau. ia kembali lagi mengejar kepuasan hidup sebagai anak muda yang tidak tahu arah dan tujuan hidup, kelimpungan, gak karuan, kembali lagi pecandu berat minuman keras, bermain judi dan lain sebagainya. Berbagai macam minuman telah kembali lagi ia rasakan, arak, ciu, tuwak dan segala macam jenis narkoba ia jejalkan dalam mulutnya.
Tempat ini sungguh menyimpan banyak kenangan baginya. Ditempat ini ia sedang menikmati bahagia, melupakan rasa sedih, tempat untuk menumpahkan semua keluh kesah. Saat sedang marah, tempat inilah yang menjadi pelampiasan. Saat sedang gelisah, tempat inilah yang selalu ada untuk menenangkan. Ya tempat itu adalah sebuah bangunan tua yang dijadikan markas oleh irwan dan teman-tamannya untuk mengkonsumsi minuman keras atau pun untuk kegiatan maksiat yang lainnya. Memang benar persahabatan ini sangatlah indah, tampaknya adit sangat bersyukur sekali mempunyai seorang sahabat yang selalu menyenangkan seperti irwan. Sebelumnya, belum pernah kutemukan sosok teman sejati. Namun kini, ia telah menemukannya, dan ia sangat bersyukur akan hal itu. ia, selalu ada di saat adit sedang terguncang hatinya. Tanpa sadar, seulas senyum menghiasi wajahnya.  senyum ini terasa sangat berbeda dari senyum-senyumnya sebelumnya. Yang ini lebih terasa… ringan dan melegakan, rasanya adit sudah mulai bisa move on dari amel. Ketika menang judi dan banyak uang, ia berfoya-foya, melakukan apa yang ia suka dengan teman-temannya. Obat-obatan terlarang dan main perempuan, itu sudah pasti jadi rutinitas kesehariannya.
Tak terasa sudah memasuki bulan ramadhan, ramadhan tahun-tahun lalu, telah banyak ia habiskan untuk berfoya-foya mengejar kebahagiaan semu bersama kawan-kawannya. Ramadhan tahun sebelumnya ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan selinting ganja, pada berbotol-botol minuman setan memabukkan, pada semua rutinitas  yang memburu kesenangan sesaat. Tapi Ramadhan kali ini, dia bertekad ingin memperbaiki diri (bertobat), ia sudah mulai merasa bosan dengan aktivitas maksiatnya apalagi akhir-akhir ini ia juga sering kalah bermain judi, keberuntungan atau hokinya sudah hilang. ia jatuh miskin, hutangnya dimana-dimana.
Hari pertama ramadhan, dia benar-benar telah berubah, dia sudah benar-benar sholat dan berpuasa. Hari kedua, semakin baik, ia mantabkan hatinya bahwa ramdhan ini harus berubah. Akan tetapi, di hari ketiga ramadhan ujian itu muncul, sepulang dari shalat tarawih, ia ingin membayar hutang kepada irwan, kemudian ia datang ke tempat kosnya irwan. sesampai di kosnya irwan ia melihat temannya itu tengah asyik berpesta miras didalam kamarnya bersama 3 wanita sekaligus. Mereka tengah asyik melambungkan angan-angan kosong, pada sebotol anggur merah yang rasanya menyedakkan tenggorokan. adit, yang keimanannya tengah diuji, niat pertaubatan yang baru saja ia bangun dalam tiga hari sudah mendapatkan gempuran kuat atau godaan yang kuat dari syaitan berwujud irwan temannya yang dulu pernah memberikan secangkir  kenikmatan kepadanya. Kemudian Apa yang terjadi? nampaknya ada pertempuran hebat dalam hati kecilnya, ia ingin sekali menyudahi maksiat ini. dan menutup rapat-rapat celah syetan yang mencoba menyusup menawarkan pesona kenikmatan kepadanya. Namun, kenyataannya sungguh mengecewakan, bala tentara setan masih terlalu tangguh dibandingkan dengan niat pertaubatan yang baru ia bangun dalam tiga hari itu. dia akhirnya mengalah demi persaudaraan dan menghormati kawan lamanya, baginya lebih berdosa  menolak ajakan temannya untuk mabuk-mabukan, dari pada menolak ajakan orang lain untuk sholat atau ngaji karena menurutnya kasihan mabuk, kan belinya pakai uang kalau di tolak pasti menyakiti hatinya, sudah keluar uang tinggal minum masak gamau? Sedangkan sholat kan cuma modal mulut saja. Malam semakin asyik, adit semakin terbawa suasana pengaruh alkohol yang hebat.
Huuweeeeeek…” Suara muntah darah yang kesekian kalinya pada hari ini. 2 hari ini adit mengeluhkan kondisi tubuhnya yang sangat lemas, selain muntah dan badan panas, yang membuat aneh adalah kemaluannya mengeluarkan nanah. Tiap kencing ia selalu keluar nanah. Ia semakin dibuat cemas dengan penyakinya itu, Langsung saja ia segera pergi berobat ke dokter.
“Apa keluhan anda tuan?”
“bla bla bla, adit menceritakan semua keluhannya”
Kemudian dokter menyarankan untuk rawat inap terlabih dahulu. Adit divonis dokter terkena penyakit raja singa, yang mana penyakit itu sulit sekali disembuhkan. Adit tampak pasrah menghadapi cobaan ini, dan saat itu adit juga mendapatkan sebuah kabar dari temannya bahwa irwan sedang di tangkap oleh polisi atas kasus prostitusi online dan ketika ditangkap ia kedapatan membawa narkoba jenis sabu. Ia terancam kena hukuman 20 tahun dalam penjara. Adit sangat menyesal sekali atas semua perbuatannya, Andai bisa mengulang waktu, mungkin ia tidak akan pernah mau terjerumus dalam kesesatan. Seandainya waktu bisa berulang kembali, ia pasti akan merencanakan semuanya dengan lebih sempurna, lebih beradap, dan lebih manusiawi. Tapi semuanya sudah terlambat, adit hanya manusia biasa yang bisanya hanya meretas harap dan ampunan-Nya setelah semuanya terlambat.
Dia terus menangis setelah mengetahui satu persatu orang yang dicintainya pergi meninggalkan kehidupan yang fana ini. ya pergaulan bebas itu telah menjeratnya, bahkan kini ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ia sangat lelah sekali selalu mendapatkan cobaan yang berat dalam hidupnya, emosionalnya naik turun seiring dengan tekanan yang begitu dalam dari masalahnya yang menggunung hingga sekarang. dimulai dari, kisah percintaan yang mengenaskan, banyak hutang akibat kalah judi, kehilangan irwan sahabatnya yang masuk penjara, terkena penyakit raja singa hingga akhirnya sekarang sedikit membuatnya depresi dan kecemasan berlebihan.
Tak terasa sudah seminggu dia terbaring di rumah sakit, kemudian ia meminta izin dokter untuk pulang saja dan rawat jalan, banyak pihak yang tak setuju atas tindakannya. Baik Dokter, maupun keluargaku. Namun semua ini kulakukan demi untuk bisa berkunjung ke penjara, menjenguk irwan sahabatku.
“Kamu masih belum sehat, fisikmu masih lemah, sebaiknya kamu jangan pulang dulu” kata salah seorang Dokter.
“gak papa dok, saya sudah agak mendingan, saya sudah sehat” bantahku pada Dokter. Sang Dokter hanya menggeleng-gelengkan kepala.
“yaudah gak papa, obatnya diminum ya” jawab seorang dokter.
Setelah pulang dari rumah sakit ia langsung mengunjungi irwan sahabatnya.
Irwan : “hai apa kabar, sudah sembuh lu?”.
Adit : “alhamdulilah sudah mendingan wan, lu disini baik-baik saja kan?”
Irwan : alhamdulilah santai, sebentar lagi saya sudah bebas kok.
Adit : syukurlah kalau begitu.
Setelah asyik bercerita dengan irwan, tiba-tiba adit di kagetkan dengan kedatangan seorang wanita cantik, ya dia adalah amel teman PKL sekaligus pujaan hatinya kala itu.
Adit : loh, kamu kok disini?
Amel : iya, mas irwan ini kan kakak kandungku.
Adit : serius?
Irwan : kenapa, kalian sudah saling kenal?
Amel : iya kak, adit ini temanku ketika PKL.
Aduh dunia rasanya begitu sempit saja, gemercik air tak hentinya melaju melewati arus sungai samping penjara itu, entah perjalanan air tak begitu menarik perhatiannya. Adit terus berbagi cerita dengan amel. Aduh pertanda apa ini? (dalam hati)”. Ada secuil rasa ingin mengulang memori tentangnya, tentang dia yang jauh dari pandangan namun selalu ada didekapan.
Amel terus bercerita, ternyata dari dulu ketika PKL ia sudah tau kalau adit berteman dengan kakaknya (irwan), ia mengetahui dari foto dalam handphone kakaknya ketika mereka nongkrong. Saat itu juga amel nampak kecewa dengan perilaku adit. Ia merasa semua orang terdekatnya selalu mempunyai sisi kehidupan yang amat kelam. Dan sekarang kakakku (irwan) sudah di vonis hukuman mati, ia di vonis sebagai bandar narkoba, 2 hari lagi ia akan di eksekusi mati. Akhirnya apa yang aku takutkan selama ini terbukti, narkoba membunuh generasi muda, Itu juga yang menjadi alasan kenapa dulu aku pergi meninggalkanmu. 
Pagi tiba, hari ini merupakan hari dimana irwan akan di eksekusi mati, adit terus menangis dengan sekujur tubuh yang membelenggu hingga akhir tetes deraan air mata tidak dapat tertahankan. Mengaung mencari tempat singgah untuk membekap tubuhnya yang lusuh penuh keluh. Menjerit sekeras-kerasnya agar berharap dapat di dengarkan oleh tuhan. Jiwanya telah hancur membuih tak bertautan membuat sesak di hati.
Adit menyaksikan sendiri jenazah irwan dikebumikan, Adit terus termenung dalam kematian sahabatnya itu. Kini ia mulai mencoba lagi untuk terbangun kembali, dan keluar dari dimensi yang mengerikan dalam hidupnya. Kali ini dengan jiwa yang tenang meskipun hutang masih dimana-mana. Tapi rasanya seolah sudah terbebas dan hidup kembali.
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS Al-Maidah: 91).
Semoga adit mendapatkan kehidupan yang terbaik. Amiinnnn

Komen dong