Oleh: Soni
Cerita ini adalah sebuah pengalaman hidup, yang ia tulis dengan kejujuran dan penyesalan. semoga kita bisa mengambil hikmah dari pengalaman tersebut...
Dalam dunia ini,
mungkin ada ribuan atau bahkan jutaan cerita. Namun dalam jutaan cerita tersebut, terselip selembar
cerita hidup dari
seorang lelaki yang sempat mengalami depresi berat akibat mental dan imannya
belum terkontrol. Mungkin semua kisah itu telah digariskan Tuhan sebagai
takdir. Takdir yang melukiskan tentang semua pengalaman hidupnya yang masih
tersimpan dalam sebuah ruang bernama ingatan. Semua hal yang dialaminya sejak
kecil hingga dewasa. Tawa, air mata dan pengorbanan menjadi kenangan dan
pembelajaran hidup bagi yang membacannya.
Adit hanyalah seorang
mahasiswa yang biasa-biasa
saja. Seperti remaja umumnya, dia bangga memiliki banyak teman. Awalnya dalam tahun pertama tidak
ada yang aneh dengan mahasiswa ini. Namun,
entah kenapa belakangan ini ia sangat berbeda
dengan mahasiswa yang lainnya. Hampir setiap hari dia menghabiskan waktunya
hanya untuk berdiam diri (I’tikaf) di dalam kamar. Kuliahnya jadi
berantakan. apa yang ada dipikirannya? Ia bertanya pada kesendirian tersebut.
Kok bisa ia berubah jadi seperti itu?. Ahirnya ia menyadari, Ternyata ia baru
saja memperoleh rasa sakit yang tidak pernah di fikirkan selama ini dalam
hidupnya. Disaat ia ingin bahagia dan ingin meneruskan kearah yang lebih serius
malah sakit tiada tara yang ia dapatkan. ya ternyata ia ditinggalkan
kekasihnya, Padahal sebenarnya selama 3 tahun pacaran tak ada masalah diantara
mereka berdua. Tetapi mungkin karena jarak lah yang memisahkan mereka berdua.
Adit kuliah di malang sedangkan ceweknya kuliah di jakarta mungkin karena
faktor itulah yang membuat ceweknya memilih untuk berpisah dan mengakhiri kisah
manis yang telah terukir bersama adit.
“dit, maafin aku telah membagi cintaku kepada
orang lain dan tolong lupakan aku karena aku telah mengkhianatimu” kalimat itu
yang terus menyayat hatinya Adit, aroma balas dendam pun selalu terbayang dalam
fikirannya tapi rasa cintalah yang selalu mengurungkan niatnya untuk balas
dendam. ia tak dapat berkata lagi, hati sakit teriris oleh luka sang mantan.
Waktu memang terus berlalu, Kasih, namun cintaku padamu tidak akan pernah
berubah dan aku akan setia menunggumu sampai kapan pun, karena aku yakin suatu
saat nanti kamu akan bersamaku lagi. Ingat cinta sejati gak pernah berakhir. Adit
nampaknya semakin lama semakin depresi karena ditinggal kekasihnya. Wajar saja
dulu sosok sang mantan selalu hadir dipikirannya, bahkan seolah-olah menjadi
penyemangat hidupnya. Namun kini sosok itu bukanlah siapa-siapa dalam hidupnya.
Setelah kurang lebih sebulan
ia galau akibat ditinggal pacarnya, ia mulai merasa bosan dengan rutinitas
mengurung diri di dalam kamar. Kemudian ia melangkahkan kaki untuk memulai
kehidupan yang baru, belajar move on dari mantannya. Malam itu adit mencoba melangkahkan
kaki untuk nongkrong di warung kopi, adit ingin berbagi cerita dengan kawannya
di kampus. ya sebut saja namanya irwan. dikampusnya irwan sangat terkenal dengan predikat playboy, memang benar, selain
mempunyai wajah yang tampan irwan juga mempunyai dompet yang tebal. Hampir
puluhan mahasiswi pernah ia pacari. Sebenarnya adit dan irwan sudah berteman
selama 1 tahun tapi sebatas teman kuliah saja, ia hampir gak pernah nongkrong
dengan irwan. tapi gak tau kenapa malam itu dalam fikirannya ia cuma ingin
berbagi cerita dengan irwan. arkhirnya malam itu ia dan irwan janjian untuk
bertemu di suatu cafe.
Aduh mana ini si irwan kok belum
dateng.... (gumamnya dalam hati)
Setelah kurang lebih menunggu selama 30
menit.
Nampak dari kejauhan irwan datang dengan
seorang cewek.
Kamprett nih irwan bawa cewek segala..
Irwan : Halooooo boskuuuu...
Sorry ya nunggu lama, biasa jemput
cewekku dulu J
Adit : iya wan gak paapa kok
Irwan : bentar ya gue mau pesan dulu...
Adit : aasiaaappppp..
Irwan : ngomong-ngomong ada apa kok
tumben ngajak gue nongkrong?
Adit : gue lagi galau wan, sebulan yang
lalu gue di putusin cewek.... bla bla bla adit cerita panjang lebar.
Mas permisi, ini pesananya......
Saat itu adit dikagetkan dengan apa yang
di pesan oleh irwan, ternyata ia memesan minuman keras. Adit masih belum
menyangka selain terkenal playboy dan banyak duit ternyata temannya itu juga
suka minum-minuman keras.
mereka bertiga terus berbagi cerita, tersenyum
bersama, bahagia bersama. Dan kelihatannya adit sudah menemukan kebahagiaannya
lagi. sejak mulai akrab
dengan irwan yang dianggap sebagai sahabat barunya itu, adit sering kluyuran
dan main bareng dengannya.
Sejak pertemuan itu ia kemudian
mulai mencoba-coba minuman keras. mulai suka begadang, menghabiskan malam-malam
dengan irwan dan teman-temannya. Tak lupa, minuman keras selalu menjadi bagian dari
rutinitas nongkrongnya. Entahlah, apa yang ada di benaknya saat itu.. apa memang
itulah yang sering dikatakan orang sebuah kenikmatan dari kehidupan? ataukah mugkin
disebut sebagai pencarian jati diri
seorang remaja?
Bukan hanya minuman
keras, ia pun kini mulai mengenal barang haram yang lainnya, ia juga mulai
mengkonsumsi narkoba. Suka menghambur-hamburkan uang di diskotik, bahkan juga
mulai menikmati kehidupan liar dengan para wanita penghibur. Tak cukup sampai
di situ, ia juga semakin menjadi-jadi dengan mulai belajar judi online dari
irwan. Nampaknya adit sudah terpengaruh dengan dunianya irwan, ia benar-benar
telah merasa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya! Memang
benar apa yang di katakan irwan malam itu, “ sudahlah gausa galau karena cewek,
hidup itu indah, enak, dan harus dinikmati tanpa harus memikirkan cewek, yang
penting bahagia banyak duit kita senang-senang”.
Semakin lama rasanya
adit sangat menikmati dunia kelamnya, bahkan ia tak peduli lagi dengan kematian
yang bisa saja menjemputnya setiap waktu.. ya Begitulah hidupnya. Selama 1
tahun ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk melanglang buana dengan dunia
kelam dan maksiat sampai ia lupa akan
kewajibanya sebagai seorang mahasiswa, yakni belajar, belajar dan belajar.
Tapi untunglah, ia
masih bisa bersikap sempurna di depan orang tuanya, sehingga sisi kelamnya sama
sekali tidak mereka sadari. Bahkan ketika pulang kerumah ia juga masih menjadi
imam di mushola kampung halamannya. Tak ada sedikit kecurigaan apapun dari
kedua orangtuanya. Apa jadinya jika mereka tahu tentang perilaku adit yang
sesungguhnya?
Sejak kecil adit sudah
belajar model pendidikan yang sangat disiplin dari orang tuanya. Selain
mengaji, ibunya mengajarinya hingga hal-hal terkecil seperti mencuci,
menyetrika, mengambil air, dan lain sebagainya. semua pekerjaan rumah harus
bisa dilakukan sendiri. Bahkan ia juga pernah tinggal di pesantren selama 6
tahun yakni ketika SMP dan SMA.
Masih sibuk dengan selembar
foto wanita yang masih tersimpan dalam dompet. foto yang di ambil pada saat
perpisahan sekolah, nampak terlihat jelas Tatapan wajahnya yang memberikan
pesona dalam hati, dan senyuman manisnya. “Aku memang tidak bisa untuk melupakanmu
sayang, entah kenapa walau kamu sudah punya cowok lain dan menyakiti hatiku,
aku masih tetap mencintaimu, Aku akan tetap berusaha mengejar cintamu, aku
bersungguh-sungguh mencintaimu”... batinnya sambil tersenyum memandang foto
yang ada di genggamannya. .
Hampir tiap malam ia
terus begadang dan menghabiskan waktunya untuk bermain Judi online. rasanya ia
sudah mulai kecanduan, Ketika menang, ia seakan-akan semakin ketagihan untuk
bermain. Entah gak tau kenapa adit selalu hoki ketika bermain, jutaan rupiah pundi-pundi
uang ia hasilkan dari berjudi.
Padahal Judi merupakan
sebuah kubangan kotor yang menggemarinya akan terus terperosok di dalamnya
tanpa bisa keluar lagi. Ketika berjudi ia akan sibuk, sehingga lupa sholat
serta lupa dengan kewajiban-kewajiban lainnya yang harus ia lakukan nampaknya
itu yang dirasakan adit sekarang, ia sudah terperangkap dalam jebakan setan
yang terkutuk.
Waktu terasa seolah
bergerak sangat cepat, tak terasa adit sudah memasuki semester 8 atau bisa
dikatakan semester akhir dalam perkuliahan. ia mendapatkan tugas untuk PKL
(praktek kerja lapangan) dari kampusnya. Ia ditugaskan untuk praktek menjadi
seorang guru Agama di SMP. Waduh nampaknya ia dibuat pusing sekali, hampir
semua materi pelajaran tentang agama ia sudah banyak yang lupa, apalagi 2 tahun
terakhir ia lebih disibukkan dengan dunia hitamnya. Mau tidak mau ia harus
menjalaninya demi mendapatkan gelar sarjana.
Praktek menjadi Guru
membuatnya tiap malam terus belajar, belajar dan belajar. Sehingga nyaris ia
tidak pernah maksiat lagi. Apalagi
sudah beda tempat dengan irwan dan teman-temannya. Sedikit demi sedikit ia
sudah mulai membaik, nampaknya ia mulai menemukan pujaan hatinya di tempat PKL.
Ya benar.. ada salah satu mahasiswi teman PKL yang menjadi buah bibir di antara
anak-anak lelaki yang PKL di tempatnya. Bukan sekedar karena keelokan wajahnya
saja, tapi juga karena sifatnya yang sangat menarik. Matanya adalah bagian
terindah yang ia miliki. Senyumnya adalah cahaya yang terpancar dari wajahnya.
Dan ada banyak hal lain yang membuatnya menjadi medan magnet bagi para lelaki. ia
adalah seseorang yang sangat kekanak-kanakan dan suka usil. Hobinya adalah membuat
orang lain tertawa, ya sebut saja namanya Amel.
Adit mulai jatuh cinta
pada wanita itu, ia selalu berusaha keras untuk membuat amel menyadari
kehadirannya di antara para mahasiswa PKL di tempat tersebut. Tiap pergantian
jam pelajaran mereka pindah mengajar di kelas yang lainnya. Adit selalu
berusaha untuk cari perhatian dengan amel, ia selalu berdiri di tempat yang
berada dalam jangkauan pandangannya amel, dengan itu ia bisa melihat senyumnya
sang wanita idaman.
Sudah sebulan ia dan
amel saling mengenal, mereka semakin akrap saja. adit mulai yakin dan percaya
bahwa Amel sudah mulai memberikan isyarat tertarik kepadanya. Seorang lelaki nakal
tukang maksiat, dan gak terlalu ganteng nampaknya sudah mulai mendapatkan
sebuah harapan dari seorang wanita sholehah yang merupakan idaman para lelaki.
“Selamat pagi Dit, Udah bangun belum?
Jangan lupa masuk pagi ya”
“Pagi juga Amel sayang.. iya ini sudah
bangun, 15 menit lagi aku berangkat”
“kok sayangL?
Ya udah deh kalau gitu sayang balik sebagai teman, sampai bertemu disekolahan
sayang J ,”
Sebuah cerita di pagi hari
yang indah. Sebuah awal dimana mereka mulai menjalani hari dengan benar-benar
berbagi sayang. Dua orang remaja yang saling menyayangi namun tidak pernah
memiliki sebuah hubungan yang jelas. Adit belum mempunyai keberanian untuk
mengungkapkan perasaannya bahwa ia sangat menginginkan amel untuk jadi
kekasihnya. Selama ini ia berpikir amel adalah seorang wanita yang taat
beribadah, pinter, dan diketahui belum pernah berpacaran selama kuliah. Itu
yang membuatnya menjadi pengecut belum berani untuk mengajak amel jadian atau
pacaran padahal dalam hatinya ia ingin sekelai sesegera mungkin bisa pacaran
dengannya.
Waktu dan keadaan yang adit
punya tidak sama dengan anak lelaki teman PKL yang lainya yang mana 24 jam
penuh bisa selalu dekat dengan amel, ya karena memang mereka semua tinggal
dalam satu kontrakan atau posko PKL, sedangkan adit tinggal dirumah. ia hanya
bisa bertemu amel ketika di sekolah saja. Itu sebabnya hubungan yang indah
antara mereka berdua tidak pernah melebihi sebatas patner kerja dan komunikasi
melalui handphone saja. Sebuah hubungan di dalam keterbatasan namun sangat
membahagiakan. Justru dengan keterbatasan hubungan ini ia menjadi mengerti
bahwa rasa yang ia rasakan saat itu murni hanya cinta alias ia sudah dimabuk
cinta. Tidak ada embel-embel lainnya. Dengan cinta bisa menjadikannya menjadi
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Minuman keras, narkoba, judi dan
banyak hal-hal buruk lainnya sedikit demi sedikit sudah ia tinggalkan.
Kebahagiaan yang pernah
ia rasakan kini sudah mulai jadi kesengsaraan. ketika selesai tugas PKL, mereka
kembali lagi ke rutinitas masing-masing di kampusnya otomatis mereka berdua
sudah jarang ketemu. Belakang diketahui adit pernah melihat amel makan berdua
dikantin dengan seorang cowok, mungkin ia sudah menjalin hubungan dengan lelaki
lain. ia sempat tidak percaya amel akan tega melakukannya. Terkadang cinta
memaksa kita untuk melakukan hal-hal bodoh yang sebenarnya tidak diperlukan
hanya karena rasa takut kehilangan cinta tersebut. ia merasa sangat bodoh
sekali. Memang penyesalan itu selalu datang di akhir, ia sangat menyesal sekali
tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.
Sungguh luka hati memang sangat kejam sekali,
cinta bisa juga membangkitkan semangat hidup, tapi juga bisa membunuhnya. Kini
adit semakin dibuat galau. ia kembali lagi mengejar kepuasan hidup sebagai anak
muda yang tidak tahu arah dan tujuan hidup, kelimpungan, gak karuan, kembali
lagi pecandu berat minuman keras, bermain judi dan lain sebagainya. Berbagai
macam minuman telah kembali lagi ia rasakan, arak, ciu, tuwak dan segala macam
jenis narkoba ia jejalkan dalam mulutnya.
Tempat ini sungguh
menyimpan banyak kenangan baginya. Ditempat ini ia sedang menikmati bahagia, melupakan
rasa sedih, tempat untuk menumpahkan semua keluh kesah. Saat sedang marah,
tempat inilah yang menjadi pelampiasan. Saat sedang gelisah, tempat inilah yang
selalu ada untuk menenangkan. Ya tempat itu adalah sebuah bangunan tua yang
dijadikan markas oleh irwan dan teman-tamannya untuk mengkonsumsi minuman keras
atau pun untuk kegiatan maksiat yang lainnya. Memang benar persahabatan ini
sangatlah indah, tampaknya adit sangat bersyukur sekali mempunyai seorang
sahabat yang selalu menyenangkan seperti irwan. Sebelumnya, belum pernah
kutemukan sosok teman sejati. Namun kini, ia telah menemukannya, dan ia sangat
bersyukur akan hal itu. ia, selalu ada di saat adit sedang terguncang hatinya. Tanpa
sadar, seulas senyum menghiasi wajahnya. senyum ini terasa sangat berbeda dari
senyum-senyumnya sebelumnya. Yang ini lebih terasa… ringan dan melegakan,
rasanya adit sudah mulai bisa move on dari amel. Ketika menang judi dan banyak
uang, ia berfoya-foya, melakukan apa yang ia suka dengan teman-temannya.
Obat-obatan terlarang dan main perempuan, itu sudah pasti jadi rutinitas
kesehariannya.
Tak terasa sudah
memasuki bulan ramadhan, ramadhan tahun-tahun lalu, telah banyak ia habiskan
untuk berfoya-foya mengejar kebahagiaan semu bersama kawan-kawannya. Ramadhan
tahun sebelumnya ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan selinting ganja, pada
berbotol-botol minuman setan memabukkan, pada semua rutinitas yang memburu kesenangan sesaat. Tapi Ramadhan
kali ini, dia bertekad ingin memperbaiki diri (bertobat), ia sudah mulai merasa
bosan dengan aktivitas maksiatnya apalagi akhir-akhir ini ia juga sering kalah
bermain judi, keberuntungan atau hokinya sudah hilang. ia jatuh miskin,
hutangnya dimana-dimana.
Hari pertama ramadhan,
dia benar-benar telah berubah, dia sudah benar-benar sholat dan berpuasa. Hari
kedua, semakin baik, ia mantabkan hatinya bahwa ramdhan ini harus berubah. Akan
tetapi, di hari ketiga ramadhan ujian itu muncul, sepulang dari shalat tarawih,
ia ingin membayar hutang kepada irwan, kemudian ia datang ke tempat kosnya
irwan. sesampai di kosnya irwan ia melihat temannya itu tengah asyik berpesta
miras didalam kamarnya bersama 3 wanita sekaligus. Mereka tengah asyik
melambungkan angan-angan kosong, pada sebotol anggur merah yang rasanya
menyedakkan tenggorokan. adit, yang keimanannya tengah diuji, niat pertaubatan
yang baru saja ia bangun dalam tiga hari sudah mendapatkan gempuran kuat atau
godaan yang kuat dari syaitan berwujud irwan temannya yang dulu pernah
memberikan secangkir kenikmatan
kepadanya. Kemudian Apa yang terjadi? nampaknya ada pertempuran hebat dalam
hati kecilnya, ia ingin sekali menyudahi maksiat ini. dan menutup rapat-rapat
celah syetan yang mencoba menyusup menawarkan pesona kenikmatan kepadanya.
Namun, kenyataannya sungguh mengecewakan, bala tentara setan masih terlalu
tangguh dibandingkan dengan niat pertaubatan yang baru ia bangun dalam tiga
hari itu. dia akhirnya mengalah demi persaudaraan dan menghormati kawan lamanya,
baginya lebih berdosa menolak ajakan
temannya untuk mabuk-mabukan, dari pada menolak ajakan orang lain untuk sholat
atau ngaji karena menurutnya kasihan mabuk, kan belinya pakai uang kalau di
tolak pasti menyakiti hatinya, sudah keluar uang tinggal minum masak gamau?
Sedangkan sholat kan cuma
modal mulut saja. Malam semakin asyik, adit semakin terbawa suasana pengaruh
alkohol yang hebat.
Huuweeeeeek…” Suara
muntah darah yang kesekian kalinya pada hari ini. 2 hari ini adit mengeluhkan
kondisi tubuhnya yang sangat lemas, selain muntah dan badan panas, yang membuat
aneh adalah kemaluannya mengeluarkan nanah. Tiap kencing ia selalu keluar
nanah. Ia semakin dibuat cemas dengan penyakinya itu, Langsung saja ia segera
pergi berobat ke dokter.
“Apa keluhan anda tuan?”
“bla bla bla, adit menceritakan semua
keluhannya”
Kemudian dokter
menyarankan untuk rawat inap terlabih dahulu. Adit divonis dokter terkena
penyakit raja singa, yang mana penyakit itu sulit sekali disembuhkan. Adit
tampak pasrah menghadapi cobaan ini, dan saat itu adit juga mendapatkan sebuah
kabar dari temannya bahwa irwan sedang di tangkap oleh polisi atas kasus
prostitusi online dan ketika ditangkap ia kedapatan membawa narkoba jenis sabu.
Ia terancam kena hukuman 20 tahun dalam penjara. Adit sangat menyesal sekali
atas semua perbuatannya, Andai bisa mengulang waktu, mungkin ia tidak akan
pernah mau terjerumus dalam kesesatan. Seandainya waktu bisa berulang kembali,
ia pasti akan merencanakan semuanya dengan lebih sempurna, lebih beradap, dan
lebih manusiawi. Tapi semuanya sudah terlambat, adit hanya manusia biasa yang
bisanya hanya meretas harap dan ampunan-Nya setelah semuanya terlambat.
Dia terus menangis setelah
mengetahui satu persatu orang yang dicintainya pergi meninggalkan kehidupan
yang fana ini. ya pergaulan bebas itu telah menjeratnya, bahkan kini ia
berfikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ia sangat lelah sekali
selalu mendapatkan cobaan yang berat dalam hidupnya, emosionalnya naik turun
seiring dengan tekanan yang begitu dalam dari masalahnya yang menggunung hingga
sekarang. dimulai dari, kisah percintaan yang mengenaskan, banyak hutang akibat
kalah judi, kehilangan irwan sahabatnya yang masuk penjara, terkena penyakit
raja singa hingga akhirnya sekarang sedikit membuatnya depresi dan kecemasan
berlebihan.
Tak terasa sudah
seminggu dia terbaring di rumah sakit, kemudian ia meminta izin dokter untuk
pulang saja dan rawat jalan, banyak pihak yang tak setuju atas tindakannya. Baik
Dokter, maupun keluargaku. Namun semua ini kulakukan demi untuk bisa berkunjung
ke penjara, menjenguk irwan sahabatku.
“Kamu masih belum sehat, fisikmu masih
lemah, sebaiknya kamu jangan pulang dulu” kata salah seorang Dokter.
“gak papa dok, saya sudah agak
mendingan, saya sudah sehat” bantahku pada Dokter. Sang Dokter hanya
menggeleng-gelengkan kepala.
“yaudah gak papa, obatnya diminum ya”
jawab seorang dokter.
Setelah pulang dari
rumah sakit ia langsung mengunjungi irwan sahabatnya.
Irwan : “hai apa kabar, sudah sembuh
lu?”.
Adit : “alhamdulilah sudah mendingan
wan, lu disini baik-baik saja kan?”
Irwan : alhamdulilah santai, sebentar
lagi saya sudah bebas kok.
Adit : syukurlah kalau begitu.
Setelah asyik bercerita dengan irwan,
tiba-tiba adit di kagetkan dengan kedatangan seorang wanita cantik, ya dia
adalah amel teman PKL sekaligus pujaan hatinya kala itu.
Adit : loh, kamu kok disini?
Amel : iya, mas irwan ini kan kakak
kandungku.
Adit : serius?
Irwan : kenapa, kalian sudah saling
kenal?
Amel : iya kak, adit ini temanku ketika
PKL.
Aduh dunia rasanya
begitu sempit saja, gemercik air tak hentinya melaju melewati arus sungai
samping penjara itu, entah perjalanan air tak begitu menarik perhatiannya. Adit
terus berbagi cerita dengan amel. Aduh pertanda apa ini? (dalam hati)”. Ada
secuil rasa ingin mengulang memori tentangnya, tentang dia yang jauh dari pandangan
namun selalu ada didekapan.
Amel terus bercerita,
ternyata dari dulu ketika PKL ia sudah tau kalau adit berteman dengan kakaknya
(irwan), ia mengetahui dari foto dalam handphone kakaknya ketika mereka
nongkrong. Saat itu juga amel nampak kecewa dengan perilaku adit. Ia merasa
semua orang terdekatnya selalu mempunyai sisi kehidupan yang amat kelam. Dan
sekarang kakakku (irwan) sudah di vonis hukuman mati, ia di vonis sebagai
bandar narkoba, 2 hari lagi ia akan di eksekusi mati. Akhirnya apa yang aku
takutkan selama ini terbukti, narkoba membunuh generasi muda, Itu juga yang
menjadi alasan kenapa dulu aku pergi meninggalkanmu.
Pagi tiba, hari ini
merupakan hari dimana irwan akan di eksekusi mati, adit terus menangis dengan
sekujur tubuh yang membelenggu
hingga akhir tetes deraan air mata tidak dapat tertahankan. Mengaung mencari
tempat singgah untuk membekap tubuhnya yang lusuh penuh keluh. Menjerit
sekeras-kerasnya agar berharap dapat di dengarkan oleh tuhan. Jiwanya telah
hancur membuih tak bertautan membuat sesak di hati.
Adit menyaksikan
sendiri jenazah irwan dikebumikan, Adit terus termenung dalam kematian sahabatnya
itu. Kini ia mulai mencoba lagi untuk terbangun kembali, dan keluar dari
dimensi yang mengerikan dalam hidupnya. Kali ini dengan jiwa yang tenang
meskipun hutang masih dimana-mana. Tapi rasanya seolah sudah terbebas dan hidup
kembali.
“Sesungguhnya syaitan
itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
(QS Al-Maidah: 91).
Semoga adit mendapatkan kehidupan yang
terbaik. Amiinnnn
Komen dong